Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereRiwayat
Riwayat
Abraham Kuyper
Abraham Kuyper lahir di perkampungan nelayan di Maassluis, Belanda pada tanggal 29 Oktober 1837. Ayahnya, J.F. Kuyper, yang adalah pendeta Hervormde Kerk, bukanlah seorang penganut liberal modernis maupun Reformed ortodoks.
Leonardo da Vinci
Ditulis oleh: Raka Sukma Kurnia
Tertullianus
Ditulis oleh: Raka Sukma Kurnia
BAHASA LATIN SEBAGAI LINGUA FRANCA
Jack T. Chick
Ditulis oleh: Raka Sukma Kurnia
Bunda Teresa
"By blood, I am Albanian. By citizenship, an Indian. By faith, I am a Catholic nun. As to my calling, I belong to the world. As to my heart, I belong entirely to the Heart of Jesus."
Itulah yang dikatakan oleh salah seorang tokoh kemanusiaan yang dipenuhi oleh cinta kasih. Bunda Teresa, seorang yang memberi hatinya untuk melayani di tengah-tengah masyarakat miskin di India.
Dilahirkan di Skopje, Albania pada 26 Agustus 1910, Bunda Teresa merupakan anak bungsu dari pasangan Nikola dan Drane Bojaxhiu. Ia memiliki dua saudara perempuan dan seorang saudara lelaki. Ketika dibaptis, ia diberi nama Agnes Gonxha. Ia menerima pelayanan sakramen pertamanya ketika berusia lima setengah tahun dan diteguhkan pada bulan November 1916.
Mel Trotter
"Saya berada di sana saat kejadian, 19 Januari 1897, pukul sembilan lebih sepuluh menit, waktu bagian Tengah, Pacific Garden Mission, Chicago, Illinois, Amerika Serikat." Tanggapan Mel Trotter saat ditanya bagaimana dia tahu kalau dia sudah diselamatkan.
G. Beauchamp Vick
"Pernahkan Anda berhenti untuk berpikir bahwa frasa "selamat tinggal" dihapuskan dari perbendaharaan kata yang ada di surga?"
Jacob Gartenhaus
Jacob Gartenhaus terlahir sebagai orang Yahudi Ortodoks di Austria sebelum pergantian abad.
Oliver B. Greene
"Lihatlah sungai darah yang mengalir dari leher hewan-hewan tak berdosa yang digorok yang terus mengucur selama empat ribu tahun dari Eden sampai Kalvari. Lihatlah banyaknya orang yang letih dan terbeban dosa saat mereka menuju mezbah korban dengan persembahan mereka .... Tapi sekarang, lihatlah Kristus, Anak Domba Allah ... dan persembahan-Nya berupa darah-Nya sendiri untuk seluruh umat manusia .... Hanya Yesus yang sanggup mencucapkan, 'Sudah selesai!'"
Martin R. DeHaan
!doctype>