Latar Belakang: Oscar Romero lahir pada 15 Agustus 1917 di El Salvador dalam keluarga besar yang sederhana. Meskipun memiliki sedikit lebih banyak uang dibandingkan tetangga mereka, keluarganya tidak memiliki listrik
atau air mengalir, dan anak-anak tidur di lantai. Orang tuanya tidak mampu menyekolahkanmu setelah usia dua belas tahun, sehingga Oscar bekerja sebagai tukang kayu magang. Namun, ia bertekad menjadi imam dan masuk seminari pada usia
empat belas tahun, ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1942. Pada tahun 1970, ia menjadi Uskup Pembantu di San Salvador, dan pada tahun 1974 menjadi Uskup Santiago de María. Pada tahun 1977, Romero diangkat menjadi Uskup Agung San
Salvador.

Warisan Pelayanan: Selama menjabat sebagai Uskup Agung, Romero menyaksikan ketidakadilan dan penindasan yang dialami rakyat El Salvador. Ia menggunakan khotbah Minggu yang disiarkan melalui radio untuk menyuarakan
penderitaan mereka dan menuntut perdamaian yang hanya dapat dicapai dengan memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar dan penegakan hak-hak mereka. Pada 23 Maret 1980, ia secara langsung meminta tentara dan polisi untuk
menghentikan penindasan. Keesokan harinya, saat memimpin Misa di kapel Rumah Sakit Divine Providence, Romero ditembak mati. Ia menjadi simbol harapan bagi negara yang menderita akibat kemiskinan, ketidakadilan, dan kekerasan.