Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereBio-Kristi No.138 Agustus 2014 / Kesaksian -- Edisi Khusus Ulang Tahun Bio-Kristi
Kesaksian -- Edisi Khusus Ulang Tahun Bio-Kristi
1. Catatan dari Staf Bio-Kristi
Oleh: N. Risanti
Begitu banyak orang percaya memuliakan Allah dalam karya dan kehidupan mereka di dunia. Mereka tidak saja memiliki kehidupan dan perjuangan iman yang patut diteladani, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi kehidupan banyak orang. Reformator, komponis, politikus, sastrawan, dokter, misionaris, ilmuwan, penemu, merupakan sebagian profesi dari para tokoh yang kehidupannya menjadi berkat dan teladan di sepanjang masa. Karya-karya mereka nyata bagi gereja, dan menjadi pelita bagi kehidupan banyak orang. Dan, seperti Anda tahu, kisah-kisah mereka ditorehkan dalam publikasi Bio-Kristi.
Saya bergabung menjadi staf Bio-Kristi pada bulan Januari 2014 dengan penuh rasa syukur. Selain karena suka membaca dan mengetahui kehidupan tokoh-tokoh ternama, saya juga mendapat banyak pelajaran dari kisah mereka. Sebagai contoh, ketika menulis tentang Johann Sebastian Bach, saya jadi mengetahui arti atau istilah-istilah musik yang sebelumnya terdengar asing, seperti kantata, konserto, harpsichord, dan sebagainya. Lalu, ketika menyusun edisi tentang C.S Lewis, saya jadi mengetahui bahwa ia pernah menganut paham ateisme, sebelum akhirnya bertobat dan menjadi penulis legendaris yang banyak terinspirasi dari firman Tuhan. Kemudian, ketika menerjemahkan bahan-bahan dari tokoh-tokoh lainnya, pasti ada saja sisi dari kehidupan mereka yang menyentuh hati, pikiran, dan perasaan saya, terutama yang berkenaan dengan perjuangan iman mereka dalam mengikut Kristus. Dietrich Bonhoeffer menjadi salah satu tokoh dalam publikasi Bio-Kristi yang paling mengesankan saya, dengan teologinya yang berani dalam menentang pemerintahan Nazi demi membela kebenaran dan mereka yang tertindas.
Semua pengalaman di atas, dalam membaca, menulis, menerjemahkan, dan mencari bahan untuk edisi-edisi dalam Bio-Kristi, sungguh membuat saya merasa diberkati. Saya jadi memahami bahwa setiap tokoh memiliki panggilan yang khusus dan unik dalam melayani Tuhan, dengan proses dan perjalanan yang berbeda-beda pula. Selain itu, saya juga belajar bahwa ketaatan mereka dalam menjalani panggilan itulah yang akhirnya membuahkan karya nyata bagi kemanusiaan serta kemuliaan bagi nama Tuhan. Bukankah itu yang dituntut Tuhan dari kita?
Sebagai penutup, izinkan saya mengutip puisi dari Dietrich Bonhoeffer yang begitu menyentuh hati dan perasaan saya ketika membacanya:
"Di dalam diriku ada kegelapan,
Tetapi bersama-Mu ada terang;
Aku seorang diri, tetapi Engkau tidak meninggalkanku;
Hatiku lemah, tetapi bersama-Mu ada pertolongan;
Aku gelisah, tetapi bersama-Mu ada kedamaian.
Di dalam diriku ada kepahitan, tetapi bersama-Mu ada kesabaran;
Aku tidak dapat memahami jalan-jalan-Mu,
Tetapi Engkau menunjukkan jalan bagiku."
(http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/126/)
Kiranya Tuhan menyentuh hati Anda melalui tokoh-tokoh dalam Bio-Kristi seperti yang dilakukan-Nya kepada saya.
2. Ceritaku Selama Menjadi Pemred Bio-Kristi
Oleh: Doni Kukuh
Para sahabat Bio-Kristi yang saya hormati, puji Tuhan pada edisi ini saya diberi kesempatan untuk menyampaikan kesaksian tentang pengalaman saya selama menjadi pemimpin redaksi (pemred) publikasi yang luar biasa ini.
Nama saya Doni Kukuh Mandiri, dan saya pernah berkesempatan menjadi pemred Bio-Kristi sejak pertengahan tahun 2012 hingga pertengahan tahun 2013. Keterlibatan saya menjadi pemred Bio-Kristi berawal dari sebuah tawaran yang diberikan kepada saya oleh pemred lama dan pemimpin YLSA untuk menempati posisi baru sebagai pemred Publikasi Bio-Kristi. Awalnya, saya ragu-ragu untuk menerima jabatan ini, saya tidak yakin apakah saya akan mampu menjalaninya atau tidak. Namun, puji Tuhan, atas dukungan dan masukan dari beberapa rekan sepelayanan di YLSA, akhirnya saya menerima tawaran tersebut.
Dari segi tanggung jawab, saya merasakan bahwa menjadi seorang pemred bukanlah hal yang mudah. Sebab, seorang pemred bertanggung jawab mulai dari penentuan tema, pengumpulan bahan, hingga pada hari penerbitan publikasi. Karena itu, pada awal-awal menjalankan tugas tersebut, saya mengalami begitu banyak kendala dan kesulitan. Pasalnya, saya tidak begitu fasih dalam berbahasa Inggris, sedangkan hampir seluruh bahan yang saya kumpulkan untuk disusun menjadi sebuah edisi berasal dari buku-buku dan situs berbahasa Inggris. Hal inilah yang kemudian membuat saya semakin ragu, apakah saya mampu meneruskan pelayanan ini atau tidak. Namun, puji Tuhan, keragu-raguan saya tidak mengurungkan niat saya untuk tetap memperjuangkan apa yang sudah menjadi tanggung jawab saya. Alhasil, setelah saya berusaha untuk menyelesaikan masalah demi masalah yang saya hadapi, saya justru mulai terpikat dengan publikasi yang satu ini.
Bagaimana tidak, setiap kali mencari dan menemukan tokoh baru yang saya persiapkan sebagai bahan untuk diterbitkan, saat itulah saya menyaksikan perbuatan-perbuatan luar biasa dari Allah yang dikerjakan melalui para hambanya. Saya semakin menyadari bahwa mereka bukan sekadar pelayan Kristus yang setia, tetapi mereka juga memiliki semangat juang yang begitu tinggi oleh karena Roh Kudus. Mereka orang yang kompeten, berdedikasi tinggi, dan mungkin di dunia ini bisa dikatakan "limited edition" karena tidak semua orang dapat melakukan hal-hal luar biasa seperti yang mereka lakukan, baik itu para tokoh misionarisnya, musisi, penginjil, pengkhotbah, penulis, dll.. Dan, yang pasti, setiap keberhasilan yang mereka capai dalam pelayanan selalu dibayar dengan harga yang mahal karena nyawa mereka kerap menjadi taruhannya.
Inilah yang kemudian semakin membuka mata hati saya untuk selalu berjuang dalam pelayanan Bio-Kristi sebagai seorang pemred, meski secara manusia hal itu cukup sulit. Namun, sekali lagi, saya sangat terinspirasi oleh para tokoh yang pernah diangkat oleh Bio-Kristi. Semangat dan kesetiaan mereka dalam melayani Tuhan akan selalu saya kenang dan saya terapkan dalam hidup saya. Bukan hanya ketika saya melayani sebagai pemred Bio-Kristi saja, melainkan juga dalam pelayanan-pelayanan saya selanjutnya.
Secara pribadi, saya sangat bersyukur karena pernah menjadi bagian dari YLSA, khususnya pada Publikasi Bio-Kristi, yang telah memberi saya kesempatan untuk bergabung dalam pelayanan tersebut. Bio-Kristi telah memberkati banyak orang, bukan hanya para sahabat Bio-Kristi di rumah, melainkan juga para staf yang terlibat dalam publikasi tersebut. Bagi saya, Bio-Kristi merupakan publikasi yang "ajaib" karena tidak hanya mampu menyampaikan sejarah dan biografi, tetapi juga membawa perubahan sikap hati dan cara pandang para pembacanya tentang kesetiaan kepada Tuhan Yesus, dari yang kurang baik, menjadi jauh lebih baik. Jadi, beruntunglah Anda yang telah menjadi sahabat setia Bio-Kristi karena hidup Anda tidak sekadar diberkati, tetapi juga akan menjadi berkat bagi orang lain. Sekali lagi, terima kasih banyak Bio-Kristi. Maju terus di dalam melayani Tuhan. Juga untuk pemred dan staf redaksinya, selamat melayani Tuhan dan tetap setia ya .... Pada kesempatan ini, tidak lupa saya ucapkan : "SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE-8 BIO KRISTI." Saya akan selalu berdoa untuk Bio-Kristi, pemred dan para staf redaksi supaya semakin dipakai Tuhan untuk memberkati lebih banyak orang lagi. God Bless You.
- Login to post comments
- 10440 reads