Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are herePenulis Kristen / Philip Schaff
Philip Schaff
Penulis Kristen
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Dalam perkembangan studi sejarah gereja, khususnya di Amerika Serikat, hanya sedikit sejarawan yang memainkan peran yang lebih penting daripada Philip Schaff, seorang imigran AS yang lahir di Swiss dan menempuh pendidikan di Jerman.
Philip Schaff sangat dikenal karena bukunya, History of the Christian Church, yang terbit dalam 7 jilid (1858-90), yang masih digunakan hingga sekarang.
Schaff menggunakan seluruh kariernya untuk berargumentasi dan mendemonstrasikan tentang pentingnya mempelajari masa lalu kekristenan. Seiring berjalannya waktu, dia memulai studi tentang sejarah gereja Amerika.
Philip Schaff dilahirkan di Chur (Coire), Swiss, pada saat tahun baru 1819. Masa kecilnya cukup sulit. Dia hidup dalam kemiskinan dan tinggal di panti asuhan karena ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi. Untungnya, beberapa orang yang baik hati memerhatikannya dan memberikan pengasuhan Kristen yang hangat, yang membentuk sisa hidupnya.
Sebagai murid di sebuah akademi anak laki-laki di Kornthal, Schaff mengalami kelahiran rohani yang dramatis, yang membebaskannya dari penderitaan jiwanya yang mendalam, dan membuatnya "menyadari untuk kali pertama tentang apa artinya berdamai dengan Allah melalui darah penebusan Kristus yang menghapus seluruh dosa", seperti yang ditulis dalam bukunya, Personal Reminiscences. Inilah yang membuatnya taat sampai akhir hayatnya, serta memengaruhi pemahamannya tentang peranan sejarawan gereja.
Schaff belajar di Universitas Tübingen, salah satu institusi kajian teologi paling dinamis di seluruh dunia pada masa itu, dan di Universitas Halle sebelum akhirnya pindah ke Universitas Berlin. Di universitas yang terakhir inilah dia menemukan rumah intelektualnya, yang mendalami teologi mediasi August Neander. Schaff menyebut Neander sebagai "sejarawan gereja terpenting pada zaman ini" dan "bapa sejarah gereja modern".
Schaff juga sangat menghargai iman gurunya yang sangat dalam dan devosi Kristennya yang sangat menjalar dalam karyanya. Schaff menulis bahwa, "jasa yang paling dikenang dari sejarah gereja Neander adalah perpaduan penting dari dua unsur: ilmu pengetahuan dan kesalehan Kristen."
Setelah kelulusannya pada tahun 1841, Schaff bepergian ke Eropa bagian Selatan sebagai guru privat. Selama perjalanannya, dia mengamati secara apresiatif warisan kekristenan yang terwujud di dalam budaya Gereja Katolik Roma.
Pada awal karier mengajarnya, Schaff menerima sebuah undangan yang mengubah hidupnya dan masa depan ilmu sejarah gereja. Dua delegasi datang dari Seminari Reformed Jerman, sebuah Seminari Mercersburg yang sangat kecil, di sebuah bukit terisolasi di sebelah Selatan Pennsylvania Tengah, dan menawari Schaff suatu jabatan di sana, berdasarkan rekomendasi profesor-profesornya. Sejarawan muda ini bergumul dengan kesempatan ini dan akhirnya memahaminya sebagai "panggilan orang-orang Makedonia" (terhadap Paulus), "Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!" yang harus dijawabnya.
Perkembangan (gereja) tidak pernah berjalan keluar dari karakter kekristenan yang mendasar, yang sudah ada sejak awal mulanya. Biji pohon "ek" tentu tumbuh menjadi pohon "ek", tidak mungkin tumbuh menjadi pohon apel.
(Philip Schaff)
Dia tiba di Mercersburg pada bulan Agustus 1844. Di sana, dia bertemu dengan John Williamson Nevin. Berdua, Schaff sang sejarawan dan Nevin sang teolog, mengembangkan sebuah sistem yang kemudian dikenal dengan "Teologi Mercersburg", yang menekankan pada warisan dan tradisi gerejawi, dalam menghadapi pendirian orang-orang Amerika Serikat yang sangat anti sejarah. Keduanya membangun Mercersburg sebagai pusat pengetahuan teologi Amerika Serikat.
Reputasi Schaff sebagai sejarawan dan kritikus teologis mencapai tahapan baru dengan terbitnya publikasi yang diterbitkan di luar negeri dan Amerika Serikat: America: A Sketch of Its Political, Social, and Religious Character (1854). Dalam kuliah berseri yang dia berikan dalam kunjungannya ke Jerman, yang menjadi landasan bagi bukunya, Schaff mengkritik sikap-sikap Puritan, anti sejarah, dan aspek-aspek denominasi kepercayaan orang-orang Amerika. Namun, dia juga mengatakan kepada mahasiswa-mahasiswanya di Jerman, bahwa mereka patut kagum terhadap kegairahan rohani warga Amerika, yang dia hubungkan terhadap kesukarelawanan kehidupan bergereja di Amerika Serikat.
Pada tahun 1863, Schaff percaya bahwa pekerjaannya di Mercersburg sudah selesai. Dia menjalani 5 tahun sebagai sekretaris di Komite Sabat New York. Kemudian, dia menerima jabatan sebagai "Profesor Ensiklopedia Teologi dan Simbolisme Kristen" di Seminari Teologi Union. Jabatan tersebut mencerminkan betapa luasnya kecendekiaan dan pengajaran Schaff.
Selama di Union, Schaff terlibat dalam banyak proyek ekumenis dan pendidikan, termasuk mengorganisasi pertemuan internasional Aliansi Injili (Evangelical Alliance), di New York, pada tahun 1873, sebagai presiden Komite Perevisi Alkitab versi Raja James di Amerika hingga selesainya proyek tersebut pada tahun 1885. Dia juga mendirikan Perkumpulan Sejarah Gereja Amerika pada tahun 1888, dan menulis serta menyunting sejumlah karangan yang berjilid-jilid tentang pendidikan alkitabiah dan sejarah gereja.
Saat itu, dia menghasilkan karya-karya penting, di antaranya 25 jilid tafsiran Kitab Suci Commentary of the Holy Scriptures (1865-1880) dan 3 jilid ensiklopedia agamawi Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge (1882-1884, disunting dan diadaptasi dari Realencyclopädie für protestantische Theologie und Kirche karya J.J. Herzog), yang hingga saat ini masih menjadi sumber referensi yang utama.
Schaff dipimpin oleh beberapa prinsip dalam pembelajarannya terhadap sejarah. Salah satu contohnya, dia sangat yakin bahwa kelas sejarah gereja di sebagian kecil seminari yang menawarkan kepada para mahasiswa untuk menyesuaikan diri pada "gaya yang kering dan tidak hidup", telah gagal untuk menggali hal utama dari sejarah, yaitu ide-ide pokok yang mengatur (jalannya sejarah) dan menyatakan kebenarannya dalam proses. Mayoritas pendidikan sejarah gereja sama gagalnya untuk membina semangat perkembangan organik, sehingga membuat para murid tidak mampu memahami peran mereka atau wadah gerakan mereka dalam sejarah gereja secara keseluruhan.
Mengikuti filsuf G.W.F. Hegel yang mengemukakan bahwa siklus tesis, antitesis, dan sintesis meningkatkan apa yang dipertahankan untuk tingkat yang lebih tinggi, Schaff berpendapat bahwa "pertumbuhan rohani seperti halnya suatu proses 'anihilasi' (peniadaan), 'preservasi' (pelestarian), dan 'eksaltasi' (peninggian)." Salah satu contoh proses ini di dalam pemikiran dan praktik kekristenan adalah munculnya Reformasi Protestan di tengah-tengah Gereja Katolik, pada abad pertengahan.
"Moralitas dan ketaatan praktis Gereja Katolik Roma," Schaff berpendapat, "memiliki ciri legal, cermat, terikat, dan mengkhawatirkan; tetapi juga terlihat berbeda karena pengorbanan yang besar, keutamaan ketaatan, dan penyerahan diri yang sepenuhnya kepada gereja." Reformasi Protestan menghasilkan perlunya koreksi melalui iman (Protestan), yang "secara injili bebas, menyukacitakan, dan membahagiakan karena pembenaran oleh iman."
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Gereja Katolik pada abad pertengahan dihapuskan dan warisan Gereja Katolik yang paling baik dipertahankan. Sementara itu, prinsip-prinsip Protestan tentang pembaruan dan reformasi menyebabkan bentuk kekristenan yang lebih tinggi dan lebih lengkap. Pada gilirannya, kelemahan-kelemahan Protestanisme, terutama kecenderungannya untuk memecah-mecah kesatuan gereja -- khususnya yang terlihat dalam konteks Amerika -- dikoreksi melalui munculnya kekristenan "Katolik-Injili" pada masa depan.
Walaupun demikian, bagi Schaff, penting sekali untuk dicatat bahwa perkembangan (gereja) tidak pernah berjalan keluar dari karakter kekristenan yang mendasar, yang sudah ada sejak awal mulanya. Biji pohon "ek" tentu tumbuh menjadi pohon "ek", tidak mungkin tumbuh menjadi pohon apel.
Proyek lain yang dimulai oleh Schaff tetapi tidak terselesaikan menjelang akhir hayatnya adalah sejarah-sejarah denominasi Amerika Serikat, yang ditulis di bawah naungan Perkumpulan Sejarah Gereja Amerika, berjudul American Church History Series (1893-1897). Para penulis yang terlibat harus berpikiran ekumenis, cendekiawan-cendekiawan terbaik yang hasil karyanya akan menggambarkan denominasi mereka masing-masing secara objektif, dan juga mengakui kebaikan-kebaikan kelompok-kelompok yang lain. Tulisan-tulisan tersebut haruslah "memiliki semangat perdamaian". Schaff berharap buku-buku tersebut akan membantu orang-orang Kristen memahami dan menghargai kontribusi unik (denominasi) mereka terhadap tradisi kekristenan maupun kesamaan warisan mereka (dengan denominasi-denominasi yang lain).
Schaff memandang proyek dan buku-buku yang dihasilkan melalui proyek ini sebagai "sarana untuk membawa perbedaan gereja-gereja menjadi lebih bersatu dan bekerja sama". Visi ini menggambarkan dengan jelas pemikiran Schaff bahwa pembelajaran tentang sejarah berguna bagi kehidupan dan masa depan gereja.
Beberapa asumsi Schaff tentang studi dan tulisan sejarah kekristenan telah dilengkapi. Walaupun demikian, model kecendekiaan yang dia berikan: kehati-hatian, keakuratan, kelengkapan, dan ketenangan, tetap layak untuk dikagumi dan ditiru. Dia pensiun pada tahun 1893 dan meninggal pada tanggal 20 Oktober 1893. (t/KN)
Diterjemahkan dan dirangkum dari:
1. Graham, Stephen R. Modern Pioneers: Philip Schaff: Father of American Church History. Dalam
http://www.ctlibrary.com/ch/2001/issue72/14.42.html
2. _____. Philip Schaff. Dalam http://www.encyclopedia.com/topic/Philip_Schaff.aspx
Sumber: Bio-Kristi 89
- Login to post comments
- 8495 reads