Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereRenungan / Arti Sebuah Pengorbanan
Arti Sebuah Pengorbanan
Banyak orang yang berkata, "Aku mencintai Yesus dengan segenap hatiku." Bahkan merelakan seluruh hidupnya hanya untuk Tuhan. Bukan hanya itu, seluruh harta dan kekayaannya direlakan untuk membantu pekerjaan Tuhan.
Namun, pernahkah Anda berpikir kepada siapakah Anda berkorban? Mengapa Anda mau berkorban? Untuk apa Anda berkorban? Kekristenan tidak pernah lepas dari pengorbanan. Melayani Tuhan berarti merelakan diri untuk siap berkorban. Baik korban tenaga, korban waktu, korban perasaan, korban uang, dan mungkin juga korban nyawa.
Saat ini saya ingin mengajak Anda untuk melihat contoh pengorbanan sejati yang dilakukan oleh Pribadi, yang namanya Yesus Kristus. Alkitab mencatat bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan di atas segala tuhan, sementara manusia -- telah jatuh dalam dosa dan upah dosa adalah maut. Tuhan Yesus tidak tega melihat manusia binasa dan mati karena dosa-dosanya. Oleh karena itu, Tuhan Yesus memilih untuk datang ke dalam dunia untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah yang telah terputus akibat dosa.
Salah satu sifat Allah yang kita baca dalam Kitab Suci adalah kudus, ini berarti orang berdosa harus dihukum. Dalam kondisi seperti itu, Kristus yang berada di surga harus berinkarnasi menjadi manusia dan menjadi korban tebusan bagi umat manusia. Alkitab menjelaskan: "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraannya dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." (Filipi 2:6-7)
Yesus yang adalah Allah rela mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Perlu dicatat bahwa pada masa pemerintahan Romawi, hamba adalah pribadi yang dianggap rendah, alias tidak bernilai. Hamba dapat diperlakukan sewenang-wenang oleh majikannya. Dari sini kita mengetahui pengorbanan sejati yang dilakukan oleh Yesus Kristus bagi seluruh umat manusia.
Yang menjadi pertanyaan adalah, atas dasar apakah Yesus melakukan pengorbanan itu? Apakah supaya menjadi populer dan dikenal oleh dunia, serta dianggap sebagai pahlawan yang berjasa? Sama seperti yang dilakukan oleh para pemimpin dunia masa kini?
Jawabnya adalah tidak!
Lantas atas dasar apa? Alkitab memberi jawaban sebagai berikut:
- Pengorbanan-Nya dibangun atas dasar kasih (Yohanes 3:16).
- Pengorbanan-Nya dibangun atas dasar agar Bapa dimuliakan dan janji Allah digenapi melalui hidup-Nya.
Dalam bahasa Yunani kata kasih yang dipakai adalah "Agape" yang berarti kasih yang tulus, tanpa pamrih, tanpa syarat, tidak ada motivasi yang terselubung, dan tidak ada udang di balik batu. Inilah ketulusan sebuah pengorbanan.
Hendaknya kita meneladani Kristus dalam setiap tindakan dan pengorbanan kita untuk Tuhan. Alkitab memberitahukan, apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Seluruh pengorbanan dan pelayanan Yesus di dunia ini diarahkan pada satu gol yang jelas, yaitu Bapa dimuliakan dan genaplah janji Bapa tentang karya keselamatan bagi dunia ini.
Dalam kitab Injil, Yesus melakukan banyak mukjizat. Yesus tidak pernah melakukan semuanya itu agar Dia dimuliakan atau disanjung tinggi oleh para pengagum-Nya, melainkan supaya Bapa-Nya dimuliakan (Yohanes 11:40).
Bagaimana dengan kita? Adakah tujuan hidup kita hanya untuk memuliakan Allah saja? Semoga demikian.
Diambil dari:
Nama situs | : | GloriaCyberMinistries |
Alamat URL | : | http://www.glorianet.org/index.php/manati/994-pengorbanan |
Penulis | : | Manati I. Zega |
Tanggal akses | : | 6 Maret 2012 |
- 36631 reads