Negarawan
Gabriel Garcia Moreno
Pada Perayaan Transfigurasi, 6 Agustus 1875, seorang negarawan dibunuh oleh pembunuh Masonik di teras katedral di ibu kota negaranya. Banyak orang menyebut negarawan ini sebagai negarawan terbesar di dunia sejak masa Reformasi. Beberapa saat sebelum dibunuh, ia sedang menikmati Sakramen Kudus, sampai sebuah pesan palsu, yang mengatakan bahwa ia sangat dibutuhkan di tempat lain, membuatnya keluar.
Ia jatuh dari teras dan tergeletak di tanah. Kepalanya berdarah, lengan kirinya terputus, dan tangan kanannya terkena sabetan parang. Korban yang termasyhur itu mengenali para penyerangnya -- mengenal dalam arti mengetahui untuk siapa mereka bertindak. Beberapa catatan mengatakan bahwa ia terengah-engah saat mengucapkan kata-kata terakhirnya. Beberapa yang lain mengatakan bahwa ia mampu meneriakkan kata-kata terakhirnya dengan lantang. Namun, kedua sumber setuju bahwa korban mengatakan kata-kata ini sebelum napas terakhirnya, "Dios no muere!" 'Tuhan tidak mati'!
- Read more about Gabriel Garcia Moreno
- Log in to post comments
Amir Syarifuddin Harahap
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Mungkin tidak banyak dari kita yang mengenal sosok perdana menteri Indonesia yang beragama Kristen ini secara mendalam. Padahal, kiprahnya di dunia pemerintahan cukup berpengaruh. Bahkan, namanya dicantumkan dalam buku-buku pelajaran sejarah Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. Seperti apakah kehidupan tokoh ini? Hal-hal positif apa yang bisa kita pelajari dari tokoh ini?
- Read more about Amir Syarifuddin Harahap
- Log in to post comments
Theodosius Agung
Theodosius Agung adalah seorang yang berusaha untuk mempersatukan kekaisaran Romawi yang terpecah-pecah kembali setelah masa pemerintahan Kaisar Konstantinus. Ia juga berusaha untuk mengembalikan kejayaan Gereja Katolik yang terancam oleh bermacam-macam bidat dan skisma, bahkan ia mau memperkuat gereja tersebut dengan jalan melarang semua ibadah-ibadah kafir di dalam wilayah kekaisarannya, serta menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran Romawi pada tahun 380. Pada masa pemerintahan Kaisar Konstantinus, agama-agama kafir masih dibiarkan melakukan ibadah-ibadahnya.
- Read more about Theodosius Agung
- Log in to post comments