Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are herePahlawan Nasional / Pahlawan Nasional
Pahlawan Nasional
Sam Ratulangi
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 5 November 1890 dan meninggal di Jakarta, 30 Juni 1949) adalah salah seorang politikus dan pahlawan nasional Indonesia. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai tokoh multidimensional. Filsafatnya yang berbunyi, "Si tou timou tumou tou" -- manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia -- sangat terkenal hingga sekarang.
Robert Wolter Monginsidi
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Robert Wolter Monginsidi adalah salah satu pahlawan nasional yang berjasa dalam memerjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dalam usia yang relatif muda, dia telah mengurbankan banyak waktu dan tenaga serta hidupnya untuk bangsa yang dicintainya. Inilah salah satu sikap yang harus diteladani seluruh bangsa Indonesia, yang akhir-akhir ini sudah mulai langka. Rasa cinta tanah air yang melekat dalam dirinya benar-benar mendasari kesetiaannya kepada negara.
Ignatius Slamet Riyadi
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Slamet Riyadi, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, pada awalnya bernama Sukamto. Slamet Riyadi lahir di Donokusuman, Solo, pada tanggal 28 Mei 1926. Slamet Riyadi adalah putra dari Idris Prawiropralebdo, seorang perwira anggota legiun Kasunanan Surakarta. Karakter yang sangat menonjol dari sosok Slamet Riyadi adalah kecakapan dan keberaniannya, terutama setelah Jepang bertekuk lutut dan kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Ia merupakan pencetus pasukan khusus TNI yang di kemudian hari dikenal dengan nama Kopassus.
Laksamana Muda TNI Yosaphat Sudarso
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Yosaphat Sudarso, yang dikenal dengan sebutan Yos Sudarso, lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 24 November 1925. Yos Sudarso lahir dari pasangan Sukarno Darmoprawiro (polisi) dan Mariyam. Yos berperawakan kecil, cerdas, pembawaannya tenang, dan santun. Saat anak-anak, Yos bersekolah di HIS (Hollandsch Inlandsch School), setingkat SD, di Salatiga. Setelah tamat dari HIS pada tahun 1940, orang tuanya menginginkan Yos menjadi guru, tapi ia malah masuk MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Semarang. Baru 5 bulan di situ, Jepang datang. Yos pun kembali ke Salatiga, kemudian masuk SMP Negeri di sana. Dia berhasil menamatkan pendidikan SMP pada tahun 1943. Setelah lulus SMP, Yos masuk ke Sekolah Guru di Muntilan, namun sekolah ini tidak dapat ditamatkannya karena pada masa itu terjadi peralihan pendudukan dari Belanda ke Jepang. Pada zaman pendudukan Jepang, Yos melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang selama setahun dan mengikuti pendidikan opsir di Goo Osamu Butai. Di sana, Yos termasuk salah satu lulusan terbaik. Oleh karena itu, pada tahun 1944, ia dipekerjakan sebagai mualim di Kapal Goo Osamu Butai.
Dr. Johannes Leimena
Johannes Leimena (anak kedua dari empat anak pasangan Dominggus Leimena dan Elizabeth Sulilatu) lahir tanggal 6 Maret 1905 di Ambon. Ia keturunan keluarga besar Leimena dari Desa Ema di Pulau Ambon dan dikenal dengan nama panggilan "Oom Jo". Ia seorang Kristen yang berbudi luhur. Ayahnya seorang guru, dengan demikian ia terhitung keturunan golongan menengah (pada saat itu). Pada usia lima tahun Johannes telah menjadi yatim. Kemudian ibunya menikah lagi, dan ia diasuh oleh pamannya.