Dalam sebuah sesi wawancara dengan Sport Spectrum, majalah olahraga Kristen yang memuat berita dan analisis olahraga harian serta pemikiran para atlet Kristen tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup, Reggie White menjelaskan pengenalannya akan Kristus. Berikut ini adalah beberapa kutipan wawancaranya.

Spectrum: Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan itu nyata dan bahwa Kristus adalah seperti yang Dia katakan?

Reggie: Itulah yang aku ketahui. Beberapa orang sebenarnya hanya tidak mau tahu. Lihat saja orang ateis. Mereka tahu ada Tuhan. Mereka tahu bahwa jika tidak ada Tuhan, mereka tidak perlu berusaha dengan sangat keras untuk menyangkal bahwa Tuhan itu ada. Jika Anda memperhatikan Madalyn Murray O’Hare, dia adalah wanita yang mengatakan bahwa dia tidak percaya kepada Tuhan, tetapi dia adalah wanita yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk berusaha mengeluarkan Tuhan dari sekolahnya. Aku tahu Tuhan itu nyata. Aku tahu secara pribadi bahwa Dia itu nyata dan banyak orang lain juga tahu bahwa Dia nyata. Seperti yang saya katakan, mereka hanya tidak tahu atau tidak mau percaya. Alkitab mengatakan bahwa manusia duniawi tidak memahami hal-hal yang berasal dari Roh. Itu satu-satunya cara yang dapat Anda gunakan untuk menjelaskannya.

Reggie juga mengatakan bahwa sulit untuk menjelaskan kepada orang-orang kalau menjadi orang baik dan percaya kepada Tuhan saja tidaklah cukup.

Reggie: Banyak orang tidak tahu mengapa mereka membutuhkan sebuah hubungan dengan Kristus. Kalau saya mencoba menceritakan tentang Yesus kepada mereka, mereka akan berkata "Yah ... aku percaya Tuhan." Tetapi, aku mengatakan kepada orang-orang bahwa ada perbedaan antara "percaya" dan "beriman kepada Tuhan". Ada banyak orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi masuk neraka. Dan, Alkitab bahkan mengatakan bahwa Iblis pun percaya akan kebenaran. Mereka percaya akan Tuhan, tetapi tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus. Semua itu bermuara pada memiliki hubungan pribadi dengan Kristus.

Hubungan pribadi dengan Allah itulah yang diceritakan Reggie kepada orang lain seumur hidupnya. Ia tidak hanya bermain "american fottball" atau melihat "american fottball" sebagai sarana dalam dan dari dirinya sendiri. Ia melihatnya sebagai kendaraan yang menolongnya untuk menceritakan Kristus kepada orang lain. Dan, dia melihat keduanya sama-sama baik: bermain "american fottball" dan menjalani kehidupan dengan begitu mengasihi Kristus sehingga orang lain tidak dapat menolong, tetapi menginginkan apa yang dia miliki. (t/Berlin B.)

Diterjemahkan dan disesuaikan dari: