Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereBio-Kristi No.110 Maret 2013 / R. G. Letourneau -- Menabur Untuk Tuhan
R. G. Letourneau -- Menabur Untuk Tuhan
R. G. LeTourneau memahami tujuan Tuhan memberkatinya secara finansial. Sebagai seorang penemu alat-alat berat, LeTourneau mencapai sebuah titik dalam hidupnya sehingga ia mempersembahkan 90 persen dari pendapatannya kepada Tuhan, seperti yang dikatakannya, "Aku menyekop uang itu, dan Tuhan menyekopnya kembali, hanya saja Tuhan memunyai sekop yang lebih besar dariku."
Keluarga saya telah mendapatkan "sekop yang lebih besar" dari Tuhan, yaitu pemeliharaan yang diberikan-Nya kepada orang yang memberi. Dalam beberapa hal, pertolongan itu terlihat nyata, seperti sebuah cek yang tak disangka-sangka, atau ketika kami diberi sesuatu yang sebelumnya kami pikir harus kami beli, atau dalam bentuk kesalahan hitung yang kami temukan saat memperkirakan tabungan kami.
Pada saat-saat yang lain, pemeliharaan Tuhan tidak terlihat jelas tetapi sama nyatanya. Mesin cuci yang seharusnya sudah tak dapat digunakan 10 tahun yang lalu, sampai sekarang masih bisa bekerja dengan baik. Begitu pula dengan mobil yang telah berjalan sejauh 260.000 km masih dapat dipakai selama 2 tahun lagi, tanpa memerlukan pemeliharaan selain penyetelan berkala. Tabungan yang seharusnya sudah habis sebelum akhir bulan, entah mengapa masih cukup sampai bulan berikutnya. Semua itu seperti apa yang Tuhan perbuat atas minyak dan roti yang dimiliki janda pada zaman Elisa, juga seperti apa yang diperbuat-Nya atas pakaian dan alas kaki anak-anak Israel selama mereka berjalan di padang gurun. Saya yakin bahwa kadang-kadang Tuhan memberi anugerah untuk memanjangkan umur benda-benda yang seharusnya sudah harus diganti.
Kita sering kali mengucap syukur atas pemeliharaan Tuhan yang semacam itu, termasuk ketika Ia mencegah kecelakaan atau insiden yang bisa memaksa kita mengeluarkan biaya yang besar. Akan tetapi, Tuhan tidak hanya memelihara kita dengan memberi sesuatu kepada kita, kadang-kadang Ia juga melakukannya dengan cara menahan sesuatu dari kita. Pernahkah Anda menyadari bahwa uang yang kita miliki seakan menguap ke berbagai arah? Ketika Bangsa Israel membangun rumah mereka dengan papan-papan, tetapi membiarkan Bait Allah tetap menjadi puing-puing, Tuhan berkata kepada mereka, "Perhatikanlah keadaanmu! Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit ... [kamu] bekerja untuk upah ... yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!" (Hagai 1:5-6). Tuhan menjelaskan bahwa Bangsa Israel mengumpulkan bagi diri mereka sendiri, bukan untuk Tuhan. Ia membuat keuntungan mereka menjadi sedikit dan mengembuskannya agar keuntungan itu tidak langsung habis (Hagai 1:9-11). Demikian juga, kita harus memerhatikan bagaimana cara kita dalam memberi. Kita perlu mendorong diri kita masing-masing untuk memberi lebih banyak kepada Tuhan dan meminta-Nya untuk mencukupkan apa yang kita miliki. Itu lebih baik daripada berusaha untuk menahan milik kita, tetapi hanya akan memandangnya mengalir keluar dari kantong kita sendiri. (t/Yudo)
Diambil dan diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Enternal Perspective Ministries.com |
Alamat URL | : | http://www.epm.org/ |
Judul asli artikel | : | A Lesson on Priorities from R.G. LeTourneau |
Penulis | : | Randy Alcorn |
Tanggal akses | : | 25 Februari 2013 |
- Login to post comments
- 2128 reads