Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereRiwayat / George Whitefield
George Whitefield
"Biarlah namaku terlupakan, biarlah aku diinjak-injak oleh semua manusia, jika dengan begitu Yesus boleh dipermuliakan. Aku tidak peduli siapa yang paling atas. Aku tahu posisiku, sekalipun itu adalah pelayan."
Sang "Pengembara Injil" (Gospel Rover), seperti itulah Whitefield yang lahir di Gloucester, Inggris tahun 1714, menyebut dirinya. Ayahnya meninggal saat dia muda sehingga dia berhenti sekolah untuk membantu keluarganya. Sang ibu mendorongnya untuk kembali bersekolah dan akhirnya dia masuk Oxford pada tahun 1732.
Dia bertemu Wesley bersaudara di Oxford dan bergabung dengan kelompok mereka, Holy Club, sebuah kelompok yang berusaha mendapat keselamatan dengan melakukan hal yang baik dan menghindari dosa. Selama tiga tahun dia dengan yakin berjuang dan berusaha menyukakan Tuhan.
Akhirnya, dia sadar bahwa hanya Yesuslah yang dapat memberi keselamatan. "Setiap kali aku pergi ke Oxford," tulisnya sebelum meninggal, "Aku selalu berlari ke tempat di mana Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kepadaku dan membuatku lahir baru." Setelah lulus, George Withefield mulai berkhotbah di gerejanya.
Khotbahnya yang menyala-nyala tidak lantas membuatnya diterima di gereja yang sudah berkembang. Dia terpaksa berkhotbah di daerah di mana orang mau datang untuk mendengarnya. Pendengarnya yang semula 200 meningkat menjadi lebih dari 10.000 orang seiring dengan namanya yang semakin tenar. Menurut beberapa perkiraan, Whitefield pernah berkhotbah kepada sampai 50.000 orang sekaligus.
Bersama dengan Wesley bersaudara, dia berjasa dalam pendirian Gereja Methodist, meskipun akhirnya dia mengakhiri hubungan pertemanan dengan mereka karena kepercayaan Armenian yang mereka anut.
Negara-negara di wilayah Atlantis sangat ingin mendengar khotbahnya, jadi dia harus melintasi samudra tiga belas kali antara Inggris dan Amerika.
KKR Whitefield di New England tahun 1740 mengguncang Amerika. Mungkin sebanyak sepuluh persen dari total populasi penduduk menerima Tuhan selama masa urapan Roh Allah yang luar biasa itu.
Para sejarawan yang jujur mencatat kebangunan rohani itu sebagai peristiwa yang memicu terjadinya Revolusi Amerika di tahun 1776.
Karena kesehatannya menurun, George Whitefield kembali ke Amerika untuk terakhir kalinya tahun 1770, berkhotbah di ibadah luar ruangan di Massachusetts. "Jika aku belum mati, biarkan aku pergi dan berbicara untuk Allah sekali lagi di tempat itu," doanya sebelum khotbahnya yang terakhir. Setelah berkhotbah selama dua jam, dia kembali ke rumah Rev. Jonathan Parsons. Di sanalah dia meninggal keesokan harinya. (t/Dian)
Sumber:
Nama situs | : | Sword of the Lord |
Alamat situs | : | http://www.swordofthelord.com/biographies/WhitefieldGeorge.htm |
- Login to post comments
- 5880 reads