Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are herePengusaha / Henry J. Heinz
Henry J. Heinz
Tahun 1905, sekitar 100 tahun lalu, Henry J. Heinz Company terbentuk di Pittsburgh, Pennsylvania. Henry J. Heinz sendiri menjadi pengolah serta penghasil utama makanan di Amerika, yang menyehatkan dan masih kita nikmati hingga kini. Namun, semua ini hanyalah sebagian dari kisahnya.
Henry J. Heinz lahir di kawasan Birmington di Pittsburgh, anak sulung dari delapan bersaudara, dari pasangan Henry dan Margaretha Heinz.
Dia menghabiskan masa kecilnya di Sharpsburg, Pennsylvania. Setelah tamat dari sekolah bisnis, dia menjadi seorang petugas pembukuan di tempat kerja ayahnya dan menjadi mitra sang ayah. Dia meneruskan minat dalam pembuatan dan pemasangan batu bata selama hidupnya. Akan tetapi, pada saat yang sama, dia juga mulai menyukai kegiatan berkebun dan menjajakan hasil perkebunan keluarganya. Bisnisnya meluas -- penjualan produk lobaknya sangat laris. Masyarakat menyukai rasanya. Setelah sebelumnya sempat mengalami masalah keuangan, dia dan kerabatnya selanjutnya mulai membuka H.J. Heinz Company, lalu menciptakan slogan "57 varieties" yang membuat perusahaannya terkenal sejak saat itu.
Heinz menikahi Sarah Young pada tahun 1869 dan pasangan ini dikaruniai lima anak. Sebagai keturunan Jerman, keluarga Heinz mulai bergabung dengan denominasi Lutheran. Setelah beberapa saat mengikuti pilihan-pilihan lainnya, mereka akhirnya bergabung dengan kelompok Presbiterian yang bersifat ekumenis. Pada masa pencariannya tersebut, Heinz mempertimbangkan belajar kependetaan sebagai kariernya. Akan tetapi, dengan minatnya dalam hal berkebun, dia menetapkan hati kepada panggilan untuk menyediakan makanan-makanan sehat bagi manusia -- tentu saja dengan pemberitaan Injil juga, yang akan dijelaskan kemudian.
Selama pengabdian seumur hidupnya, dia mengembangkan beberapa ide panduan. Pertama, ibu-ibu rumah tangga bersedia membayar untuk terbebas dari pekerjaan dapur yang membosankan. Lalu, sebagai ide keduanya, Heinz mempersiapkan kemasan-kemasan makanan higienis dan mempromosikan produk-produk unggulan bagi pasar ibu-ibu rumah tangga. Selanjutnya, dia memutuskan untuk memperbaiki produknya terlebih dulu di tanah tempat produk itu tumbuh dan menjamin keunggulannya. Keempat, dia menyimpulkan bahwa dia akan merengkuh dunia sebagai pasarnya, dimulai dari Eropa. Dia juga mengunjungi dan memasok pasar-pasar di seluruh dunia. Selanjutnya, seiring pertambahan kekayaannya, dia menerapkan idenya yang kelima. Dia menyadari bahwa dia harus membuat bisnisnya lebih humanis dan memperlakukan karyawan-karyawannya dengan lebih baik lagi. Dia bahkan menempatkan para wanita pada posisi kunci dalam perjalanan bisnisnya. Keenam, dia memutuskan untuk menghasilkan produk-produk sehingga masyarakat tidak hanya membeli, tetapi juga mempromosikannya sebagai konsumen yang merasa puas dengan produknya -- dengan kata lain, memopulerkan Heinz.
Heinz mengadopsi ide ketujuh. Dia mempromosikan gerakan makanan higienis, sebuah gerakan yang diawali pada zamannya. Dalam novel "The Jungle" (1906), novelis Upton Sinclair, mengungkap kondisi industri makanan yang menjijikkan di daerah peternakan Chicago. Novel ini semakin luas dibaca dan melipatgandakan kejijikan masyarakat. Karena Heinz mengetahui kondisi ini, dia melangkah untuk memerangi keadaan dan menolong industri makanan untuk membersihkan area-area seperti dapur dan ruang makan.
Dia mengabdikan diri untuk tujuan mulia. Dia juga pribadi yang terencana, sehingga dia tahu faktor-faktor yang dapat melipatgandakan penjualan. Dia memulai usahanya sesuai peraturan kota, negara bagian, dan federasi tentang produksi, pelabelan, dan penjualan makanan olahan. Seiring berjalannya waktu, dia bekerja sama dengan Theodore Roosevelt, yang memelopori gerakan serupa. Dia menggunakan St. Louis Exposition 1904 untuk gerakan yang membuat industri makanan menghasilkan makanan-makanan higienis.
Dia lebih maju daripada zamannya dalam hubungan ketenagakerjaan. Kaum wanita memegang posisi dengan tanggung jawab yang lebih luas dalam bisnisnya, mereka juga diangkat menjadi supervisor. Dia menerbitkan majalah perusahaan yang bernama "Pickles". Dengan majalah itu, dia dan para karyawannya bisa saling bertukar pikiran. Dia juga menyambut para pengunjung di pabrik-pabriknya, yang menambahkan persetujuan umum dan reputasi baik "Pickle King" [Raja Acar, julukan Heinz -- Red.] sebagai contoh terbaik "Penginjil Sosial" modern. Dia memperoleh reputasi karena dapat meningkatkan kondisi pekerjaan dan kehidupan para pekerjanya. Namun demikian, dia tetap tinggal di sebuah rumah gedongan di kawasan "bangsawan Pittsburgh", yang sering dikritik karena adanya kemiskinan di sekeliling kawasan tersebut.
"Pickle King" terkenal karena hal lain dalam hidupnya. Heinz, pria tampan berkumis panjang adalah seorang Kristen dan Presbiterian yang saleh. Dia terlibat jauh dalam promosi sekolah minggu di Pittsburgh dan seluruh dunia sebagaimana slogan "57 varieties" miliknya. Bersama dengan seorang pemilik modal dari Philadelphia, John Wanamaker, dia adalah pemimpin "Gerakan Sekolah Minggu Dunia", bahkan mempekerjakan seorang "sekretaris Sekolah Minggu" untuk membantunya menangani tugas-tugasnya sewaktu dia bepergian ke Eropa dan seluruh dunia untuk mengunjungi pusat-pusat pendidikan Kristen dan mempromosikan gerakan ini.
Dalam berbagai kegiatan dan perjalanan ini, dia berkenalan dengan Andrew Carnegie, pendukung sekolah minggu yang lain dari Pittsburgh. Carnegie mungkin telah memengaruhi temannya dengan karangan esainya "Gospel of Wealth" (Injil Kemakmuran), yang di dalamnya dia berargumentasi bahwa orang-orang yang menghasilkan banyak uang, harus menggunakannya untuk kebaikan semua orang, seperti yang disampaikan dalam ajaran-ajaran Kristus.
Perlu dicatat bahwa sosok Heinz diabadikan dalam sebuah jendela kaca berwarna di kapel gereja Presbiterian East Liberty, dengan tulisan: "Untuk mengakui imannya kepada Allah dalam Yesus Kristus dan untuk mengenang H.J. Heinz, 1844-1919". (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | The Presbyterian Outlook |
Alamat URL | : | http://www.pres-outlook.com/reports-a-resources3/presbyterian-heritage-articles3/963.html |
Judul asli artikel | : | Henry J. Heinz: Pickles, Presbyterians, and Pittsburgh |
Penulis | : | James H. Smylie |
Tanggal akses | : | 23 November 2011 |
Sumber: Bio-Kristi 84
- Login to post comments
- 4212 reads