Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are hereTahukah Anda

Tahukah Anda


Siapa Habakuk dan Apa yang Dia Ajarkan Pada Kita tentang Keadilan dan Waktu Allah?

Habakuk menonjol sebagai seorang yang unik di antara penulis-penulis nabi kecil.

Fyodor Dostoyevsky, Karya Profetik dan Psikologis

Dirangkum oleh: N. Risanti

Melalui tiga novelnya, Crime and Punishment, The Idiot, dan The Devils pada 1860, Dostoyevsky mendapat sebutan sebagai nabi nasional di Rusia. Karyanya dianggap sebagai karya yang profetik karena dia sangat tepat dalam memprediksi bagaimana sikap kaum revolusioner Rusia ketika mereka berkuasa.

Pasteur, Ilmuwan yang Dipakai oleh Allah untuk Menjadi Berkat

Ditulis oleh: N. Risanti

Louis Pasteur lahir di sebuah kota kecil di Perancis, tempat ayahnya berprofesi sebagai seorang penyamak kulit. Pria-pria dalam keluarga Pasteur memiliki sejarah panjang sebagai penyamak kulit sejak 1763.

Kesalehan dan Kecermelangan Thomas More

Ditulis oleh: N. Risanti

The History of Richard III yang ditulis oleh Thomas More sekitar 1515 dinyatakan sebagai mahakarya dari historiografi Inggris. Karya yang memantapkan reputasi Richard III sebagai tiran itu merupakan salah satu bukti kecemerlangan More sebagai seorang cendekiawan pada zaman Renaissance.

Joan Of Arc, Teladan Keberanian Wanita

Meski keberadaannya kurang dianggap penting dalam sejarah politik dan militer Perancis, kontribusi Joan of Arc terhadap sejarah keberanian manusia sangatlah besar. Dia pernah dianggap sebagai pelaku bidah karena mengenakan pakaian militer pria.

Keistimewaan Kitab yang Ditulis Oleh Yohanes

Dirangkum oleh: N. Risanti

Injil Yohanes mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh tiga Injil yang lain. Selain itu, Yohanes adalah satu-satunya rasul yang menceritakan peristiwa pembasuhan kaki oleh Yesus dan yang menyatakan dengan lebih sempurna rahasia kepribadian Yesus. Yohanes dengan penuh semangat mencurahkan perhatian untuk menyatakan kebenaran, dan dengan jelas menyatakan bahwa Yesus adalah kebenaran, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, dan firman Allah adalah kebenaran.

Kasih Allah Dalam Diri Wanita Pembuat Jam

Ditulis oleh: N. Risanti

Karya Besar John Milton Dalam Kelemahannya

Ditulis oleh N. Risanti

Keindahan Pribadi Elisabeth Elliot

Ditulis oleh. N. Risanti

Lilias Trotter: Seniman yang Melayani Allah dan Sesama

Ditulis oleh: N. Risanti

John Ruskin merupakan seorang kritikus seni terkemuka pada era Victorian, dan pendapatnya tentu tidak main-main ketika menyatakan bahwa Lilias Trotter berpotensi untuk menjadi seorang seniman terbaik pada abad ke-19. Namun, meski menyadari talenta serta potensi dirinya untuk menjadi seorang seniman besar, Trotter tetap memilih panggilan hatinya untuk melayani Allah.

Leo X, Hedonis Renaisans, dan Reformasi Gereja

Leo X tidak memandang serius pergerakan kaum Lutheran seperti yang kemudian ditunjukkan oleh sejarah. Leo percaya bahwa Luther adalah seorang bidat yang ajarannya akan menyesatkan beberapa orang yang setia, dan, seperti yang terjadi pada masa lalu, agama yang benar akan menang pada waktunya. Para sejarawan bahkan meyakini jika saja ia lebih berfokus pada masalah-masalah religius dibandingkan urusan-urusan seni, reformasi gereja mungkin tidak akan pernah terjadi. Sejarah, dengan demikian, akan selalu mengaitkan Leo X dengan kegagalannya dalam membawa gereja ke arah yang benar.

Jacques Maritain: Ilmu Pengetahuan, Filsafat, dan Kemanusiaan

Jacques Maritain dan istrinya berpindah keyakinan ke agama Katolik karena kekecewaan mereka terhadap ilmu pengetahuan alam yang tidak dapat mengatasi masalah eksistensial yang lebih besar dari kehidupan. Akibat kekecewaan tersebut, Maritain dan istrinya bahkan sempat membuat perjanjian untuk bunuh diri bersama-sama jika mereka tidak bisa menemukan beberapa wawasan yang lebih mendalam tentang makna kehidupan. Beruntung mereka kemudian terpengaruh dengan seorang novelis dan intelektual, Léon Bloy, yang merupakan seorang penganut Katolik Roma yang bergairah. Dengan iman Katolik, kehidupan dan pemikiran mereka justru semakin memiliki pengaruh signifikan bagi ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan filsafat.

Spiritualitas Simone Weil untuk Menyerupai Kristus

Simone Weil memandang spiritualitas memiliki kaitan erat dengan tanggung jawab sosial. Baginya, keprihatinan mendalam kepada orang-orang miskin dan lemah menjadi kata-kata pengesahan yang mewakili kondisi titik balik spiritualnya. Ia memang dikaruniai kemampuan untuk berempati secara mendalam semenjak kecil, dan perasaan itulah yang mendorongnya untuk meninggalkan kehidupan yang nyaman dengan bekerja menjadi buruh yang mengoperasikan mesin-mesin berat di pabrik. Melalui pengalamannya sebagai buruh tersebut, Weil melihat betapa beratnya pekerjaan para buruh dan bagaimana mereka mendapat penghinaan setiap hari. Keterlibatannya sebagai aktivis serikat buruh menjadi pernyataan keseriusannya untuk berdiri di pihak mereka yang tertindas dan mengalami ketidakadilan dalam sistem kemasyarakatan.

Puisi Berpengaruh T.S. Eliot

The Waste Land, puisi yang ditulis oleh Eliot sesudah pulih dari kelelahan mental itu merupakan salah satu puisi yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah sastra. Puisi itu mengungkapkan kekecewaan dan kemuakan Eliot atas Perang Dunia I, yang menggambarkan dunia yang penuh ketakutan yang mengejar nafsu-nafsu yang kering, yang merindukan mati-matian akan tanda apa pun untuk penebusan. The Waste Land juga bergaung sebagai penggambaran reruntuhan peradaban Eropa pascaperang. Berhasil menciptakan sejenis pengultusan dari segala penjuru sastra, The Waste Land sering dianggap sebagai karya puitis yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Puisinya yang lain, Ash Wednesday, yang diterjemahkan sebagai Rabu Abu, merupakan puisi panjang pertama yang ditulis oleh Eliot pada tahun 1927 setelah pertobatannya dalam kekristenan. Edwin Muir, seorang penyair dan novelis Skotlandia pernah menyatakan bahwa Ash Wednesday merupakan salah satu puisi paling hidup yang pernah ditulis oleh Eliot, dan mungkin yang paling sempurna.

Talenta dan Karya Dorothy Sayers

Dirangkum oleh: N. Risanti

Dorothy Sayers memiliki gairah yang cukup besar dalam dunia teater, dan merasa bahwa semangat komunitas kehidupan teater adalah hal yang seharusnya diberikan oleh gereja, tetapi sering gagal dilakukan. Pada awalnya, ia memang menulis drama untuk teater dan radio yang bersifat sekuler, tetapi kemudian karya-karyanya mulai bersifat religius, seperti The Zeal of Thy House, the Devil To Pay, He That Should Come, dan The Man Born to be King. Memiliki banyak talenta dan kemampuan, Sayers tidak hanya dapat menulis karya fiksi, puisi, dan naskah drama, tetapi juga menjadi guru di beberapa tempat, penerjemah, serta sukses dalam bidang periklanan sebagai seorang copywriter.

Komentar


SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru